Senin, 24 September 2012

Duncan O'Finioan : Tentang Otak Tengah II

Bagi melalui :

Ketika berumur 13 tahun, dengan sebelas anak lainnya yang berumur antara 7-12 tahun, Duncan diterjunkan dari helikopter ke medan perang Vietnam dalam misi Black Operation atau Operasi Hitam. Pada saat itu, satu kompi tentara Amerika tengah dikepung oleh ribuan tentara Vietcong dan komandan tentara Amerika memutuskan meminta bantuan pusat.

Bantuan datang melalui helikopter yang membawa 12 anak kecil yang dipimpin Duncan. Begitu helikopter mendarat, 12 orang anak langsung berloncatan dari dalam helikopter. Ajaib !! walaupun peluru berdesing dari segala penjuru, tidak ada satupun yang menemui sasaran.

Keduabelas anak ini kemudian membentuk formasi setengah lingkaran, lalu secara bersamaan mereka mengangkat tangan ke atas. Seketika dari tangan - tangan anak kecil itu terlihat sinar seperti kilatan lampu blitz. Pada saat itu juga ribuan prajurit Vietcong, baik yang tengah mengepung tentara Amerika maupun yang berada dalam radius 25 km dari tempat di mana Duncan dan kawan - kawannya  berdiri, mati terbunuh. Tubuh mereka gosong

Hal yang lebih ajaib lagi, tidak ada seorang pun tentara Amerika yang mati ketika Duncan dan kawan - kawannya beraksi Setelah melaksanakan tugasnya, anak - anak itu meloncat ke dalam helikopter dan terbang kembali ke tempat dari mana mereka datang. Tugas telah dilaksanakan dengan baik!

Setelah kegiatan itu berakhir, Duncan kembali menjadi seperti anak kecil, menjadi dirinya yang asli dan sama sekali tidak tahu apa yang telah ia lakukan. Namun, ketika menerima telepon dan teraktivasi melalui anchor (berupa kata, gambar dan bunyi tertentu) kepribadiannya langsung berubah dan menjadi orang yang sama sekali berbeda dengan kesehariannya. Begitulah kehidupan Duncan yang tidak mempunyai emosi sebagai anak terhadap orang tuanya. Ia bahkan tidak merindukan orang tuanya. Ia sudah menjadi robot hidup.

Duncan O'finioan kiri, seorang korban pemrograman aktivasi otak dan pikiran  bawah sadar.  Ia mempunyai kemampuan supernatural luar biasa. Namun hidupnya penuh penderitaan.

Kini Duncan O'Finioan telah berumur 55 tahun dan melakukan berbagai seminar untuk memberitahukan pada orang banyak betapa berbahayanya program seperti ini. Ia bahkan mengingatkan bahwa kini telah lahir pemrograman dengan sistem yang lebih baru dari yang pernah ia ikuti dan menggunakan berbagai label. Menurutnya, program seperti ini telah menghasilkan banyak monster seperti dalam film "Terminator" yang jauh lebih berbahaya.

Kisah ini bukan sekedar karangan belaka, tetapi fakta yang sudah diverifikasi dan didiskusikan oleh berbagai ilmuan dalam forum terbuka. Semua penjelasan Duncan sampai saat ini tidak pernah dibantah oleh Pemerintah Amerika Serikat atau CIA (Central Intelegence Agency).

Setelah Duncan membuka rahasianya, mulai bermunculan "Duncan Duncan" lainnya yang mengaku telah mengalami hal yang sama. Mereka kini berkampanye malawan program seperti ini di dunia.

Berhati - hatilah para orang tua, lebih bijak jika para orang tua mendekatkan anak sejak dini kepada agama dari hanya sekedar menginginkan anak jenius dengan berbagai resiko yang pasti.