Suatu hari, Ibu Andri (bukan nama sebenarnya) diajak Ibu Diah (bukan nama sebenarnya) untuk melihat kemampuan anaknya, Doni (bukan nama sebenarnya). Ibu Diah meminta anaknya memperagakan kemampuannya membaca dengan mata ditutup menggunakan penutup mata yang diberikan ketika mengikuti pelatihan aktivasi otak tengah. Ketika Ibu Andri memperhatikan bagaimana cara Doni memegangn dan membaca buku, ia agak curiga bahwa anak itu mengintip. Lalu Ibu Andri mendekati Doni, dan ia melihat di bagian bawah penutup mata terdapat celah di mana mata masih bisa mengintip.
Ibu Andri pun menyatakan kecurigaannya kepada Ibu Diah yang tetap tidak percaya. Lalu, Ibu Andri memegang bagian penutup yang bercelah itu dan meminta Doni untuk membaca ulang bukunya. Tapi Doni tidak mau lagi membaca ulang bukunya dengan alasan sudah capek. ibu Diah pun langsung berkata agar tidak memaksa anaknya, karena bila Doni sudah capek ia tak akan bisa membaca dengan mata tertutup. Mungkin saja Doni malu mengakui bahwa sebenarnya selama ini ia mengintip saat membaca